Hallo guys, apa kabar ? aku harap semua baik-baik aja pada minggu yang berbahagia ini pada tanggal 11 maret 2018, pada hari ini aku pengen nulis tentang EOR. ternyata nyari kerja susah ya, ayo berdoa semoga harga minyak bumi naik lagi kembali menjadi USD 100++/barrel supaya yang Fresh Graduate bisa dapat kerja dibidang migas AMIN !.
Yah jadi curhat, ok kita masuk ke topik EORnya ya maaf kalau seandainya banyak yang kurang tentang Postingan saya ini harap di maklumi xD
Enhanced Oil Recovery adalah berbagai cara perolehan minyak tahap lanjut yang
dilakukan apabila primary dan secondary recovery tidak mampu memproduksikan minyak yang
masih tertinggal di reservoir secara komersial. Nah jadi guys kalau seandainya ingin melakukkan EOR ini kita harus tau dulu kondisi lapangan yang ingin di EOR, apakah masih ekonomis atau tidaknya, soalnya proses pengerjaan EOR ini sangat membutuhkan dana yang besar, sebagai calon PE(Petroleum Engineer) yang bijak kita harus memperhitungkan itu juga.
Tujuan di lakukkannya EOR itu adalah sebagai berikut :
- meningkatkan faktor perolehan minyak
- mengurangi saturasi minyak residual (SOR)
- menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
- mengurangi tekanan kapiler pada sistem fluida batuan reservoir
- memberikan driving force pada laju produksi minyak yang sudah rendah
- meningkatkan areal sweep efficiency.
Jadi dalam sistem EOR itu ada beberapa jenis EOR itu sendiri seperti :
- Primary Recovery adalah memproduksikan fluida secara alami karena adanya tenaga dorong dan tekanan dari reservoir kemudian apabila tekanan mulai turun menggunakan bantuan artificial lift.
- Secondary Recovery
- Injeksi Air (Water Flood) : air diinjeksikan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi untuk mendorong minyak agar dapat bergerak ke sumur produksi.
- Injeksi Gas : menginjeksikan gas pada sumur-sumur produksi pada pola geometri tertentu.
- Tertiary Recovery
·
Injeksi
Kimia (Chemical Flooding) : suatu metoda EOR dengan menginjeksikan air yang telah dicampur dengan
zat-zat kimia, misalnya:
- Surfactan : untuk menurunkan tegangan permukaan, tekanan
kapiler (campuran polimer, alkohol, sulfonat) akan menaikkan efisiensi
pendesakan dalam skala pori (mikroskopis).
- Polimer : untuk memperbaiki perbandingan mobilitas
air-minyak. Untuk menaikkan efisiensi pengurasan secara luas (mikroskopis).
Sering dipakai berselang-seling dengan surfactant. Jenis polimer yang sering
dipergunakan adalah polycrylamide, polysacharide.
- Alkaline (NaOH) : menaikkan pH sehingga menjadi 12-13, sehingga
dapat menurunkan tegangan permukaan (0.01 dyne/cm2). Jumlah NaOH
0.05 – 0.2 % berat (500 – 2000 ppm).
· Injeksi
Tercampur (Miscible Flooding) : menginjeksikan fluida dengan tekanan dan temperatur tertentu sehingga
akan berada pada kondisi tercampur dengan minyak yang masih berada di
reservoir.
Contoh-contoh injeksi tercampur :
-
Injeksi gas pada tekanan tinggi.
-
Injeksi gas yang diperkaya, yaitu dengan memperbanyak komponen ringan
hidrokarbon.
-
Injeksi dengan fluida yang dapat bercampur dengan minyak
(gas).
-
Injeksi CO2 atau gas-gas yang tak bereaksi (inert) dapat
bercampur dengan minyak dan air.
Injeksi CO2 dapat menghasilkan
recovery yang besar, CO2 mudah larut dalam minyak, jadi menolong
produksi dengan 2 cara :
ü Menaikkan So dari Sor menjadi lebih besar.
ü Menurunkan viskositas minyak, menaikkan
mobilitas minyak.
ü CO2 juga
bereaksi dengan
komponen-komponen hidrokarbon ringan dari minyak (miscible).
· Injeksi
Panas (Thermal Flooding) : untuk menurunkan viskositas minyak atau
membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur
produksi.
Proses
injeksi thermal yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
-
Injeksi uap (steam flood), yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
ü Huff and puff : yaitu uap diinjeksikan ke suatu sumur produksi, kemudian sumur
ditutup untuk sementara waktu sehingga pengaruh panas menjalar kesekitar
formasi dekat sumur tersebut, dan selanjutnya diproduksikan. Jadi pada proses
ini satu sumur berfungsi sebagai sumur injeksi dan sumur produksi.
ü Steam flooding : yaitu penginjeksian uap panas secara kontinyu melalui suatu sumur
injeksi.
-
Pembakaran di tempat (in-situ combution)
: menginjeksikan udara
dan membakar sebagian minyak. Ini akan menurunkan viskositas minyak, mengubah
minyak menjadi uap dan mendorong dengan pendesakan gabungan uap air panas dan
gas.
-
Injeksi air panas : hampir sama dengan waterflood, tetapi pada
injeksi ini temperatur air yang diinjeksikan lebih tinggi dari temperatur air
formasi.
Injeksi thermal sangat cocok untuk diterapkan
pada reservoir dengan kandungan minyak yang cukup berat, mengandung parafin.
·
Microbial
Enhanced Oil Recovery (MEOR) : suatu metoda yang digunakan
untuk menguras minyak sisa (oil residual) yang masih tertinggal di dalam
reservoir dengan memanfaatkan mikroorganisme.
Reservoir
minyak adalah lingkungan yang mengandung mikroorganisme dan faktor non
mikroorganisme (mineral) yang berinteraksi satu sama lain dalam jaringan
dinamis yang rumit dari nutrisi dan energi fluks. Karena reservoir heterogen,
sehingga melakukan berbagai ekosistem yang mengandung mikroba beragam komunitas
yang pada gilirannya mampu mempengaruhi perilaku dan mobilisasi reservoir
minyak.
Keuntungan MEOR
·
Injeksi mikroba dan nutrisi
yang murah.
·
Meningkatkan produksi minyak.
·
Fasilitasnya tidak memerlukan
modifikasi yang banyak.
Kekurangan MEOR
·
Oksigen dikerahkan di MEOR
yang bergerak, dapat bertindak sebagai agen korosif non resisten.
·
Mikroorganisme yang
diinjeksikan tersebut dapat menyumbat (plugging) reservoir.
·
Pertumbuhan mikroba terjadi
apabila lapisan permeabilitas lebih besar dari 50md.
Klasifikasi Proses MEOR
·
Surface MEOR
Surface
MEOR ini merupakan suatu proses dimana mikroba membentuk biosurfactant
(Rhamnolipid), biopolymer (Xanthan Gum), dan enzim di fasilitas permukaan. Tiga
produk di atas disebut dengan biological product yang kemudian akan
diinjeksikan ke dalam reservoir.
·
Underground MEOR
Untuk proses di bawah permukaan atau underground MEOR,
mikroorganisme, nutrient (makanan mikroorganisme) dan additive lain
diinjeksikan ke dalam reservoir, kemudian mikroorganisme tersebut dibiarkan
berkembang biak dan ber-fermentasi. Underground MEOR ini dapat dikategorikan
sebagai in-situ MEOR.
Proses Kerja Mikroorganisme
·
Cyclic Microbial Recovery
Mikroorganisme
yang dimasukkan ke dalam reservoir akan ditransportasikan dengan menggunakan
larutan (solution) tertentu selama proses injeksi berlangsung. Larutan tersebut
dapat berupa air yang sudah dicampur dengan nutrisi tertentu sebagai makanan
untuk mikroorganisme. Setelah proses injeksi selesai, maka sumur ditutup.
Selama periode penutupan sumur ini mikroorganisme memproduksi gas karbondioksida
(CO2) dan surfactant yang akan membantu proses mobilisasi minyak. Kemudian
sumur dibuka kembali dan minyak kembali diproduksikan. Metoda ini disebut
dengan Huff and Puff.
·
Microbial Flooding Recovery
Peningkatan perolehan minyak melalui metoda ini
adalah dengan menggunakan larutan yang telah mengandung mikroorganisme yang
diinjeksikan ke dalam reservoir (melalui sumur injeksi). Sebelum menginjeksikan
mikroorganisme ini, reservoir terlebih dahulu diinjeksi air sebagai preflush,
kemudian larutan yang membawa mikroorganisme diinjeksikan dan diberi tekanan
melalui dorongan air agar solution yang membawa mikroorganisme tersebut dapat
masuk jauh ke dalam reservoir. Aktivitas ini akan membentuk gas dan surfactant
yang akan membantu proses mobilisasi minyak dan diproduksikan pada sumur
produksi.
Semoga Postingan saya tentang EOR ini bisa bermanfaat buat teman-teman pembaca blog saya dan mohon maaf jika ada terdapatnya kekurangan dalam penulisan ini terimakasih.
Have a nice day guys xD
No comments:
Post a Comment